Indonesia dikejutkan dengan berita tragis tenggelamnya kapal pengangkut beras milik Perum Bulog di perairan Pantai Beting Beras, Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti. Kapal tersebut tidak hanya membawa muatan beras sebanyak 40 ton, tetapi juga harapan akan ketersediaan pangan bagi masyarakat di beberapa desa sekitar.
Insiden ini menjadi sorotan utama di tengah-tengah kegiatan pemerintah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok yang memadai bagi seluruh warga negara. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, dengan cepat memberikan tanggapan atas kejadian tersebut. Bayu menegaskan bahwa perusahaan telah mengantisipasi risiko semacam ini, dan sebagai respons, Bulog berkomitmen untuk mengganti stok beras yang hilang dengan jumlah yang sama, yaitu 40 ton.
“Menurut saya, itu termasuk dalam risiko yang sudah kami antisipasi dan menghitungnya. Dengan demikian, kami segera mengganti dan mengirimkan beras penggantinya, seperti yang diungkapkan oleh Bayu pada Senin (27/5/2024).
Komitmennya untuk mengganti beras yang tenggelam tersebut merupakan langkah yang diapresiasi oleh masyarakat luas. Namun, detail terkait waktu pengiriman stok pengganti belum dijelaskan secara rinci. Meskipun demikian, Bayu menegaskan bahwa Bulog akan memastikan pengiriman beras pengganti dilakukan sesegera mungkin.